Disudut kamar penuh tanya
Tubuhku berbaring mengenangmu
Rangkaian cerita terselip tawa
Laksana pedang tertancap dalam-dalam di dadaku
Sekumtum mawar dari surga
Engkau berikrar dalam sepiku
Membuatku ragu
Kala beranjak pergi
Engkaulah bait-bait keindahan
Tercipta sempurna dalam cinta-Nya
Menjelma dalam raga yang lugu
Dan bertahta dalam syairku
Kini jejakmu entah kemana
Aku tidak tahu
Akankah kau bercerita kembali
Seraya senja bersinar lagi
Kucoba menyapa mentari
Menunggunya memberi arti
Kenapa engkau berlalu…
Diapun membisu
Hanya tersenyum padaku
Dengan apa aku menyapamu
Bila kau enggan mendengarku
Dengan apa aku memanggilmu
Bila langkahmu kini berlalu
kau bawah pergi harapku
Tak mampu kuberanjak
Bantu aku..
Hati yang terlupakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar