Kamis, 31 Juli 2014

Hati terlupakan

Disudut kamar penuh tanya
Tubuhku berbaring mengenangmu
Rangkaian cerita terselip tawa
Laksana pedang tertancap dalam-dalam di dadaku

Sekumtum mawar dari surga
Engkau berikrar dalam sepiku
Membuatku ragu
Kala beranjak pergi

Engkaulah bait-bait keindahan
Tercipta sempurna dalam cinta-Nya
Menjelma dalam raga yang lugu
Dan bertahta dalam syairku

Kini jejakmu entah kemana
Aku tidak tahu
Akankah kau bercerita kembali
Seraya senja bersinar lagi

Kucoba menyapa  mentari
Menunggunya memberi arti
Kenapa engkau berlalu…
Diapun membisu
Hanya tersenyum padaku

Dengan apa aku menyapamu
Bila kau enggan mendengarku
Dengan apa aku memanggilmu
Bila langkahmu kini berlalu

kau bawah pergi harapku
Tak mampu kuberanjak
Bantu aku..
Hati yang terlupakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar